
Kabarindonesianews-Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara terbatas di SMPN 4 Bogor pada masa pandemi covid-19 berlangsung dengan baik. Senin (11/10/2021)
PTM secara terbatas ini dilaksanakan sesuai anjuran dari surat edaran Dinas Pendidikan Kota Bogor.
PTM secara terbatas di SMPN 4 Bogor terbagi menjadi 2 shift kelas 7,8,9 Pembagian kelas dilakukan 50% dari jumlah keseluruhan kelas. Misalnya nomor absen 1-18 masuk hari senin, rabu dan jumat sedangkan nomor absen 19 – 36 masuk hari selasa, kamis, sabtu. Hal ini dilakukan untuk menghindari kerumunan.
“ Penerapan protokol kesehatan juga dilakukan oleh semua warga SMPN 4 Bogor, seperti memakai masker dengan baik dan benar, mencuci tangan dengan sabun atau handsanitizer, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas” Imbuh
Dra. Sri Sugiarti, M.Pd.
Siswa PTM SMPN 4 Bogor melaksanakan mulai Rabu 6 Oktober 2021. Sedangkan Senin- Selasa digunakan siswa melaksanakan ANBK diikuti 45 siswa dan 5 siswa cadangan.
Sebelum masuk ke halaman sekolah, para peserta didik satu persatu dicek suhu tubuh oleh petugas piket yang sudah siap di pintu masuk halaman sekolah.
“Kita batasi agar tidak terjadi kerumunan. Lagi pula sebelum PTM ini dimulai semua guru dan tenaga pendidik sudah divaksin, bahkan Anak-anak yang sudah divaksin mencapai 98 persen, yang 2% siswa belum divaksin terbentur umur” imbuhnya
Selain para siswa dan siswi, tenaga pengajar dan orang tua siswa yang mengantar anaknya juga dicek suhu tubuh oleh petugas piket.
“ Ini peraturan yang harus kami lakukan, sesuai dengan protokol kesehatan “ kata Sri.
Para siswa dan siswi serta tenaga pengajar dipastikan memakai masker sesuai dengan protokol kesehatan. Apabila terdapat siswa dan siswi tidak memakai masker maka pihak piket akan membagikan masker.
Antusias siswa dan siswi dalam pembelajaran sangat semangat dalam menyambut hari pertama masuk sekolah. “ Sangat senang sekali bisa masuk sekolah setelah kurang lebih 2 tahun belajar daring “. Tidak hanya siswa dan siswi yang merasakan rasa senangnya bisa masuk sekolah, pihak tenaga pengajar pun juga merasakan hal yang sama.
“Semuanya dilakukan dengan hati-hati, dipersiapkan dengan tepat, kemudian harus dipastikan juga protokol kesehatan dan SOP (standar operasional prosedur) PTM bisa berjalan dengan baik sesuai yang diinginkan banyak orang, antara lain Orang Tua, Siswa dan Guru,” harapnya Sri. (Nia)
Leave a Reply