Kabarindonesianews-PSP3-LPPM IPB (Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan) dipercaya kembali oleh PDAM untuk melakukan survei mengenai pelayanan pelanggan daerah Kota Bogor. Kegiatan Ini merupakan salah satu dari bentuk kerjasama yg telah dilakukan sejak tahun 2009.
Yang mna hasil Survey Kepuasan Pelanggan (SKP) ini dirilis pd jumpa pers di ruang sidang PSP3-IPB, gedung utama kampus IPB Baranangsiang. Jl Pajajaran Kota Bogor.
PDAM Kota Bogor berkomitmen setiap tahun menyelenggarakan SKP dengan menggandeng perguruan tinggi di Kota Bogor. Pada 2018, PSP3-LPPM IPB dipercaya kembali oleh PDAM melaksanakan survey tersebut.
Secara garis besar, survei kepuasan pelanggan PDAM Tirta Pakuan dimaksudkan untuk mendapatkan pertimbangan dan acuan dalam perencanaan pengambilan keputusan. Semua ini bertujuan guna meningkatkan kepuasan pelanggan, s.erta sebagai bahan evaluasi bagi jajaran PDAM Kota Hujan dimasa mendatang.
Dyah Ita Mardiyaningsih ketua Survey kepuasan pelanggan PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor 2018 mengatakan, hasil survei ini akan dijadikan sebagai salah satu bahan acuan dalam memberikan pelayanan kepada para pelanggan. ”Secara khusus, kegiatan ini ditunjukan untuk mengetahui penilaian pelanggan teradap kinerja pelayanan produk dan jasa PDAM,”
Tahun 2018 silam jumlah pelanggan PDAM menyentuh angka 157.270 pelanggan. Dengan rincian 94,6 persen dari golongan rumah tangga, sementara 5,4 persen lainnya terdiri dari industri, instansi pemerintahan, niaga hingga sosial. ”Secara umum pelanggan PDAM Kota Bogor masih di dominasi oleh rumah tangga,” imbuhnya.
IPB mensurvey 2.250 sample dari total 157.270 pelanggan PDAM Kota Bogor dengan tekIPB mensurvey 2.250 sample dari total 157.270 pelanggan PDAM Kota Bogor dengan teknik Cluster Stratified and Sytemetical Unproporsional Sampling dan Rumus Slovin. Jumlah sampel tersebar di enam zona pelayanan dan golongan tarif.
Untuk mengetahui kepuasan pelanggan dari dua instrumen yang menjadi obejek penelitian, sambung Dyah, ada tujuh unsur penilaian yang digunakan untuk mencari tahu kepuasan pelanggan terhadap pelayanan produk PDAM. Sementara untuk mengetahui kepuasan akan jasa, pihaknya menerapkan sebelas instrumen yang digunakan. Kendati hasil survey menunjukan kategori puas, pihaknya berharap PDAM harus tetap berupaya semaksimal mungkin untuk tetap memberikan pelayanan maksimal dan optimal kepada para pelanggan.
Meski pelanggan menilai puas dengan pelayanan produk dan jasa PDAM, tim peneliti mendorong PDAM untuk terus meningkatkan kinerja. Unsur pelayanan produk yang perlu mendapatkan prioritas utama adalah kualitas pengaliran air pada musim penghujan dan kemarau, kualitas kejernihan air, dan kontinuitas aliran air. Sementara untuk pelayanan jasa yang harus menjadi prioritas peningkatan kinerja adalah memberikan informasi lebih awal ketika terjadi gangguan pengaliran, meningkatkan sosialisasi program ke pelanggan dan meningkatan pemberian kompensasi.
”Untuk pelayanan produk PDAM berhasil mencapi nilai 76 atau kategori puas. Sementara untuk kinerja pelayanan nilainya 70, puas juga,” paparnya.
Dyah juga berpesan, dari sekian banyak pelanggan yang disambangi, pengaliran air pada musim penghujan, kemarau, kualitas kejernihan air, hingga kesinambungan dan keberlanjutan aliran air adalah sejumlah poin yang kerap kali menjadi keluhan pelanggan.
”Kalau untuk pelayanan kinerja, pelanggan banyak yang mengeluhkan soal informasi jika bakal terjadi gangguan pengaliran air ke pelanggan. Keluhan ini tentu perlu menjadi catatan penting, untuk meningkatkan pelayanan PDAM, baik dari segi produk maupun jasa,” tutupnya.
Sementara itu, Asisten Manajer Humas PDAM Kota Bogor, R. Poppi Rustanti mengatakan, kendati nilai survei PDAM mendapatkan predikat puas. Namun, pihaknya mengaku tak ingin cepat berbangga diri. Pihaknya pun menargetkan peningkatan kualitas pelayanan adalah satu dari sekian langkah yang diambil sepanjang 2019 ini. ”Dengan hasil positif ini tentu kita tidak akan berbesar kepala,” singkat. (Sari)
Leave a Reply