Pangdam III Siliwangi Kunjungan Pertamanya Cek Jembatan Rawayan Bogor

Kabarindonesianews-Kabupaten Bogor menjadi Kabupaten pertama yang dikunjungi Mayjen TNI Mohammad Padjar mengunjungi Jembatan Rawayan yang dibangun hasil kerja sama Pemkab dan Kodim 0621 Kabupaten Bogor di Sukaraja, Kabupaten Bogor. Padjar berharap konsep kerja sama ini diterapkan di wilayah lain di Jawa Barat dan Banten yang jadi wilayah kerja Kodam III Siliwangi.

“Yang pertama saya selaku Pangdam melaksanakan kunjungan kerja ke wilayah Korem Bogor dan salah satunya di wilayah Kabupaten Bogor. Hari ini saya ketemu dengan Pj. Bupati, kemudian meninjau salah satu kegiatan (pembangunan Jembatan Rawayan) yang dikerjasamakan oleh Pemkab Bogor dengan Kodim Bogor,” kata Padjar di Bogor, Kamis (21/3/2024).

Dalam kunjungan tersebut, Padjar didampingi Danrem 061 Surya Kencana Brigjen TNI Faisol Izuddin Karimi , Dandim 0621 Kabupaten Bogor Letkol Gan Gan Rusganda dan Pj Bupati Bogor Asmawa Tosepu. Padjar menyebut, pembangunan Jembatan Rawayan hasil kerjasama Pemkab dan Kodim 0621 Kabupaten Bogor merupakan role model.

“Jadi apa yang dilakukan oleh Pemda dan Kodim ini menurut saya salah satu role model, yang nantinya bisa kita coba bawa ke seluruh wilayah yang ada di wilayah kerja Kodam III, apakah itu di Jawa Barat atau di Banten,” kata Padjar.

“Khususnya di daerah yang dilalui sungai-sungai besar dan rawan tetapi tingkat aktivitas masyarakatnya itu tinggi,” sambungnya.

Padjar menyebut, pembangunan Jembatan Rawayan di Sukaraja, Kabupaten Bogor sangat bermanfaat bagi masyarakat. Jembatan yang sebelumnya mengkhawatirkan dan membahayakan jika dilintasi, kini menjadi kokoh dan lebih aman.

“Jadi kalau kita lihat bersama, seperti Jembatan Rawayan ini, nilai gunanya bagi masyarakat sangat luar biasa. Dulunya sudah ada jembatan, tapi hanya jembatan gantung yang mungkin orang jalan saja khawatir melaluinya, apalagi dengan sepeda motor,” katanya.

“Hari ini kita lihat jembatan ini sudah dilalui oleh motor dengan cepat, kemudian kita lihat, bahwa aktifitas masyarakat di dua desa yang berseberangan ini ternyata dalam sehari bisa dilalui ribuan orang. Apakah orang yang melakukan ekonomi ataupun melakukan administrasi, bukan hanya itu tetapi anak sekolah tadi kita lihat anak SD di seberang berangkat ke sana,” imbuhnya. (Nia)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*