Kabarindonesianews-Perihal uji coba PTM itu menindaklanjuti Keputusan Bersama yaitu Mendikbud, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Mendagri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di beri izin oleh pemerintah kabupaten bogor dengan petugas covid-19 dan di tindaklanjuti oleh dinas pendidikan provinsi kemudian dilanjutkan oleh cabang dinas maka di perbolehkan pertemuan tatap muka di SMKN 1 Bojong Gede dalam Masa Pandemi Covid-19.
Adapun untuk pembelajaran tatap muka (PTM) adalah sekolah yang telah mengikuti verifikasi dengan syarat syarat tertentu dan yang di nyatakan lulus verifikasi tak terkecuali SMKN 1Bojong Gede.
Kepala SMKN 1 Bojonggede, Aman Sihombing, M.Pd saat ditemui oleh media mengatakan kalau hal tersebut sungguh sangat menggembirakan bagi kami selaku pendidik juga bagi para siswa yang mana sudah 9 bulan lebih melakukan pembelajaran WFH(Work From Home),mereka sangat merindukan sekolah dengan sistem pembelajaran tatap muka (PTM).kamis (18/3)
SMKN 1 Bojong Gede melakukan metode Blanded learning (penggabungan daring dan luring) bagi siswa yang tidak dapat ijin dari orang tua maupun tidak dapat hadir kesekolah dalam pembelajaran, kemudian
menyusun rangkuman Pembelajaran bagi kelas X yang diberikan secara kompetensi tentang nasional dan wilayah dengan analisis,mana yang disampaikan secara daring dan mana yang harus disampaikan secara Luring dengan tujuan pencapaian ketuntasan kurikulum secara minimal, walaupun sasaran bukan ketuntasan tapi Keselamatan yang kita utamakan dimasa pandemi Covid paling penting”papar Kepala Sekolah.
“Terpenting dalam pelaksanaan PTM adalah atas ijin dari orang tua melalui formulir yang di sampaikan kepada orangtua serta mengikuti anjuran yang sudah ditetapkan pemerintah”tegasnya.
Pihak sekolah sudah mempersiapkan prasarana dan sarana dalam penerapan prorokol kesehatan Covid dan melakukan 5 M dengan one way in out.
“PTM dimulai sejak 09 Maret sampai 10 April 2021 ini uji coba pertama. Di mana dalam PTM ini, kita selalu menggunakan pelaksanaannya protokol kesehatan yaitu 5 M,” tegasnya.
Semua warga sekolah yang masuk ke wilayah sekolah itu harus memenuhi prokes 5 M. Hal ini agar kita tidak terjangkit Covid-19. Di dalam PTM kita sudah merencanakan terkait jadwal dan pembagian siswanya. Intinya adalah izin orang tua,” jelasnya.
“Satu sesi 1,5 jam. Dimulai dari jam 08.00 WIB sampai 09.30 WIB. Kemudian istirahat. Lalu sesi kedua dimulai lagi selama 1,5 jam,” tandasnya
Satu ruang itu berjarak dan maksimalnya diisi sebanyak 18 orang siswa saja. Dimulai dari 08:00 sampai 10:00 dengan shirft 2 dilanjut sesi kedua. Selain itu juga menyediakan sarana cuci tangan dan memakai masker,” terang aman sihombing.
SMKN 1 Bojonggede Gelar Pembelajaran Tatap Muka untuk Mata Pelajaran Tertentu
Aman mengatakan siswa yang tidak diizinkan orang tua masih dengan pelajaran daring.
Aman mengungkapkan, adanya uji coba PTM sangat dibutuhkan oleh para guru/pendidik selaku tenaga penyelenggaraan pendidikan dan para siswa agar bisa beradaptasi dengan kebiasaan baru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Aman berharap kegiatan uji coba PTM ini dapat berjalan lancar sehingga sekolah akan kembali normal dan pamdemi covid-19 segara selesai.(Jhon)
Leave a Reply